CONTOH PEMBUATAN Laporan Biologi Praktikum Bintik Buta
Cara kerja:
-Sediakan kertas manila ukuran lebar 3 cm dan
panjang 14 cm
-Buatlah tanda . dan x pada kertas tersebut dengan
jarak 10 cm
-Pegang kertas tersebut dengan tangan kiri sepanjang
tangan (50 cm)
-Pusatkan pandangan mata kiri pada tanda x dan tutup
mata kanan
-Dengan mata kiri tetap terpusat pada x, dekatkan kertas
kea rah mata secara perlahan hingga tanda titik hilang dan kemudian tampak
kembali
-Ukur dan catat dalam table pada jarak berapa tanda
titik hilang dan pada jarak berapa titik tampak kembali
-Balik letak x dan lakukan prosedur diatas dengan
mata kanan sebanyak 3x pengulangan
Dasar Teori:
Benda yang terkena cahaya akan membiaskan cahayanya melalui kornea dan
diteruskan ke aqeus humor, pupil, lensa mata, vitrous humor,
kemudian retina. Cahaya yang masuk ke bagian bintik kuning retina akan mengenai
sel-sel batang dan kerucut. Sel kerucut sebagai fotoreseptor yang peka cahaya
akan menangkap rangsang dan mengubahnya menjadi impuls yang dihantarkan ke
saraf optik ke otak besar bagian belakang (lobus oksipitalis). Pada
lobus oksipitalis ini terjadi asosiasi berupa kesan melihat benda
Pembiasan cahaya dari suatu benda akan membentuk bayangan benda jika cahaya
tersebut jatuh di bagian bintik kuning pada retina, karena cahaya yang jatuh
pada bagian ini akan mengenai sel-sel batang dan kerucut yang meneruskannya ke
saraf optik dan saraf optik meneruskannya ke otak sehingga terjadi kesan
melihat. Sebaliknya, bayangan suatu benda akan tidak nampak, jika pembiasan
cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina
Data:
Ulangan
|
Mata
kanan ditutup
|
Mata
kiri ditutup
|
||
Jarak
pada waktu tanda (+) hilang
|
Jarak
pada waktu tanda (+) tampak
|
Jarak
pada waktu tanda (o) hilang
|
Jarak
pada waktu tanda (o) tampak
|
|
1
|
50
|
29,5
|
42
|
50
|
2
|
50
|
29
|
41
|
50
|
3
|
50
|
31,5
|
44
|
50
|
Jumlah
|
150
|
90
|
127
|
150
|
Rata-rata
|
50
|
30
|
42,33
|
50
|
Analisis data:
Terdapat
perbedaan jarak hilangnya tanda lingkaran pada waktu pengamatan. Secara
keseluruhan, rata-rata hasil menunjukkan perbedaan jaraknya hanya sedikit.
Bayangan
suatu benda tidak nampak pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari
suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik buta pada retina. Bayangan akan
nampak jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di bagian bintik
kuning pada retina. Kejelasan mata dalam melihat benda antara orang yang satu
dengan yang lain pasti berbeda. Apabila rata-rata frekuensi kecil maka
kejelasan mata dalam melihat benda masih baik dan apabila rata-rata frekuensi
besar maka kejelasan mata dalam melihat benda kurang baik.
Jarak
bintik buta pada mata kanan kiri manusia rata-rata adalah sama. Bayangan benda
tidak terlihat pada jarak tertentu, karena pembiasan cahaya dari benda tersebut
jatuh di bagian bintik buta pada retina karena cahaya yang jatuh pada bagian
ini tidak mengenai sel-sel batang dan kerucut sehingga tidak ada impuls yang
diteruskan ke saraf optik yang akhirnya menyebabkan tidak terjadinya kesan
melihat. Sebaliknya, jika pembiasan cahaya dari suatu benda tersebut jatuh di
bagian bintik kuning pada retina, maka bayangan benda akan terlihat.
Kesimpulan :
Pada
percobaan yang telah dilakukan, posisi bintik buta mata kanan dan kiri berbeda.
Pada jarak tertentu, benda terlihat dan pada jarak tertentu benda tidak
terlihat. Ketika benda tidak terlihat pada jarak tertentu, hal ini disebabkan
oleh pembiasan cahaya dari benda tersebut jatuh dibagian bintik buta pada
retina yang cahayanya jatuh pada bagian yang tidak mengenai sel-sel batang dan
kerucut sehingga tidak ada impuls yang diteruskan ke saraf optik. Sebaliknya,
jika pembiasan cahaya dari suatu benda jatuh di bagian bintik kuning pada
retina, maka benda dapat terlihat.