FUNGSI LARUTAN PENYANGGA ( TUGAS KIMIA
Reaksi
kimia yang terjadi dalam tubuh manusia merupakan reaksi enzimatis, yaitu reaski
yang melibatkan enzim sebagai katalis. Enzim sebagai katalis hanya dapat
bekerja dengan baik pada pH tertentu (pH optimumnya). Agar enzim tetap bekerja
secara optimum, diperlukan lingkungan reaksi dengan pH yang relative tetap,
unutk itu maka diperlukan larutan penyangga.
Didalam setiap cairan tubuh terdapat
pasangan asam-basa konjugasi yang berfungsi sebagai larutan penyangga. Cairan
tubuh, baik sebagai cairan intra sel (dalam sel) dan cairan ekstra sel (luar
sel) memerlukan system penyangga tersebut unutk mempertahankan harga pH cairan
tersebut. System penyangga ekstra sel yang penting adalah penyangga karbonat (
H2CO3/HCO3-) yang berperan dalam menjaga pH darah, dan system penyangga fosfat
(H2PO4-/HPO42-) yang berperan menjaga pH cairan intra sel.
Fungsi
Larutan Penyangga dalam Industri
Dalam indutri farmasi, larutan
penyangga berperan untuk pembuatan obat-obatan agar zat aktif dari obat
tersebut mempunya pH tertentu. Selain itu larutan penyangga juga digunakan
unutk industri makanan dan minuman ringan seperti yang sering digunakan adalah
Natrium asetat dan asam sitrat.
Contohnya pada asam sitrat :
Asam sitrat merupakan asam organik
lemah yang ditemukan pada daun dan buah tumbuhan genus Citrus (jeruk-jerukan).
Senyawa ini merupakan bahan pengawet yang baik dan alami, selain digunakan
sebagai penambah rasa masam pada makanan dan minuman ringan. Dalam biokimia,
asam sitrat dikenal sebagai senyawa antara dalam siklus asam sitrat, yang
penting dalam metabolisme makhluk hidup, sehingga ditemukan pada hampir semua
makhluk hidup. Zat ini juga dapat digunakan sebagai zat pembersih yang ramah
lingkungan dan sebagai antioksidan.
Asam sitrat terdapat pada berbagai
jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada konsentrasi tinggi, yang dapat
mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan limau (misalnya jeruk nipis dan
jeruk purut).
Rumus kimia asam sitrat adalah C6H8O7
(strukturnya ditunjukkan pada tabel informasi di sebelah kanan). Struktur asam
ini tercermin pada nama IUPAC-nya, asam 2-hidroksi-1,2,3-propanatrikarboksilat.
Sifat-sifat fisis asam sitrat dirangkum
pada tabel di sebelah kanan. Keasaman asam sitrat didapatkan dari tiga gugus
karboksil COOH yang dapat melepas proton dalam larutan. Jika hal ini terjadi,
ion yang dihasilkan adalah ion sitrat. Sitrat sangat baik digunakan dalam
larutan penyangga untuk mengendalikan pH larutan. Ion sitrat dapat bereaksi
dengan banyak ion logam membentuk garam sitrat. Selain itu, sitrat dapat
mengikat ion-ion logam dengan pengkelatan, sehingga digunakan sebagai pengawet
dan penghilang kesadahan air.
Asam
sitrat terdapat pada berbagai jenis buah dan sayuran, namun ditemukan pada
konsentrasi tinggi, yang dapat mencapai 8% bobot kering, pada jeruk lemon dan
limau (misalnya jeruk nipis dan jeruk purut).
Menjaga keseimbangan pH tanaman
Suatu metode penanaman dengan media
selain tanah, biasanya ikerjakan dalam kamar kaca dengan menggunakan mendium
air yang berisi zat hara, disebut dengan hidroponik . Setiap tanaman memiliki
pH tertentu agar dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu dibutuhkan larutan
penyangga agar pH dapat dijaga.
Larutan Penyangga pada Obat-Obatan
Asam asetilsalisilat merupakan
komponen utama dari tablet aspirin, merupakan obat penghilang rasa nyeri.
Adanya asam pada aspirin dapat menyebabkan perubahan pH pada perut. Perubahan
pH ini mengakibakan pembentukan hormon, untuk merangsang penggumpalan darah,
terhambat; sehingga pendarahan tidak dapat dihindarkan. Oleh karena itu, pada
aspirin ditambahkan MgO yang dapat mentransfer kelebihan asam.
Fungsi
Larutan Penyangga dalam tubuh
Larutan penyangga sangat penting dalam
kehidupan; misalnya dalam analisis kimia, biokimia, bakteriologi, zat warna,
fotografi, dan industri kulit. Dalam bidang biokimia, kultur jaringan dan
bakteri mengalami proses yang sangat sensitif terhadap perubahan pH. Darah
dalam tubuh manusia mempunyai kisaran pH 7,35 sampai 7,45, dan apabila pH darah
manusia di atas 7,8 akan menyebabkan organ tubuh manusia dapat rusak, sehingga
harus dijaga kisaran pHnya dengan larutan penyangga.
Darah Sebagai Larutan Penyangga
Ada beberapa faktor yang terlibat
dalam pengendalian pH darah, diantaranya penyangga karbonat, penyangga
hemoglobin dan penyangga fosfat.
a. Penyangga Karbonat
Penyangga karbonat berasal dari
campuran asam karbonat (H 2 CO 3 ) dengan basa konjugasi bikarbonat (HCO 3 ).
H 2 CO 3 (aq) –> HCO 3(aq) + H +
(aq)
Penyangga karbonat sangat berperan
penting dalam mengontrol pH darah. Pelari maraton dapat mengalami kondisi
asidosis, yaitu penurunan pH darah yang disebabkan oleh metabolisme yang tinggi
sehingga meningkatkan produksi ion bikarbonat. Kondisi asidosis ini dapat
mengakibatkan penyakit jantung, ginjal, diabetes miletus (penyakit gula) dan
diare. Orang yang mendaki gunung tanpa oksigen tambahan dapat menderita
alkalosis, yaitu peningkatan pH darah. Kadar oksigen yang sedikit di gunung
dapat membuat para pendaki bernafas lebih cepat, sehingga gas karbondioksida
yang dilepas terlalu banyak, padahal CO 2 dapat larut dalam air menghasilkan H
2 CO 3 . Hal ini mengakibatkan pH darah akan naik. Kondisi alkalosis dapat
mengakibatkan hiperventilasi (bernafas terlalu berlebihan, kadang-kadang karena
cemas dan histeris).
b. Penyangga Hemoglobin
Pada darah, terdapat hemoglobin yang
dapat mengikat oksigen untuk selanjutnya dibawa ke seluruh sel tubuh. Reaksi
kesetimbangan dari larutan penyangga oksi hemoglobin adalah:
HHb + O 2 (g) « HbO 2 - + H +
Asam hemoglobin ion aksi hemoglobin
Keberadaan oksigen pada reaksi di atas
dapat memengaruhi konsentrasi ion H +, sehingga pH darah juga dipengaruhi
olehnya. Pada reaksi di atas O 2 bersifat basa. Hemoglobin yang telah
melepaskan O 2 dapat mengikat H + dan membentuk asam hemoglobin. Sehingga ion H
+ yang dilepaskan pada peruraian H 2 CO 3 merupakan asam yang diproduksi oleh
CO 2 yang terlarut dalam air saat metabolisme.
c. Penyangga Fosfat
Pada cairan intra sel, kehadiran
penyangga fosfat sangat penting dalam mengatur pH darah. Penyangga ini berasal
dari campuran dihidrogen fosfat (H 2 PO 4 - ) dengan monohidrogen fosfat (HPO 3
2- ).
H 2 PO 4 - (aq) + H + (aq) –> H 2
PO 4(aq)
H 2 PO 4 - (aq) + OH - (aq) –> HPO
4 2- (aq) ) + H 2 O (aq)
Penyangga fosfat dapat mempertahankan
pH darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat
penting untuk larutan penyangga urin.
Air Ludah sebagai Larutan Penyangga
Gigi dapat larut jika dimasukkan pada
larutan asam yang kuat. Email gigi yang rusak dapat menyebabkan kuman masuk ke
dalam gigi. Air ludah dapat mempertahankan pH pada mulut sekitar 6,8. Air liur
mengandung larutan penyangga fosfat yang dapat menetralisir asam yang terbentuk
dari fermentasi sisa-sisa makanan.


