CONTOH PEMBUATAN LAPORAN BIOLOGI (PENGARUH PUPUK UREA TERHADAP PERKECAMBAHAN KACANG HIJAU)
I) PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang
cukup penting di Indonesia. Posisinya menduduki tempat ketiga setelah kedelai
dan kacang tanah. Kacang hijau merupakan salah satu tanaman Leguminosae yang
cukup penting di Indonesia. Sampai saat ini perhatian masyarakat kurangnya
perhatian ini di antaranya disebabkan oleh hasil yang dicapai per hektarnya
masih sangat rendah.
Tanaman kacang hijau diduga berasal dari kawasan India
dan telah lama dikenal dan ditanam oleh petani di Indonesia. Kacang hijau
memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan
yang lain yaitu :
1. Lebih tahan terhadap kekeringan.
2. Hama dan penyakit
relatif sedikit.
3. Panen relatif cepat,
pada umur 55-60 hari.
4.
Cara tanam dan pengelolaan dilapangannya serta perlakuan
pasca panen relatif mudah.
5. Kegagalan panen total
relatif kecil.
6. Harga jual tinggi dan
stabil.
7. Dapat dikonsumsi
langsung dengan pengolahan yang mudah
Peningkatan produksi kacang hijau dilakukan dengan cara
memperbaiki kultur teknis petani, mendapatkan varietas-varietas yang
produksinya tinggi dan masak serempak, serat peningkatan usaha pengelolaan
lepas panennya. Tanaman ini banyak ditanam di sawah dan ladangyang bertanah
lembab dan cukup mendapatkan sinar matahari. Tumbuhan perdu berbatang basah ini
tingginya mencapai 3 m. Kacang hijau adalah tanaman pendek bercabang tegak.
Bunganya berbentuk kupu-kupu dan berwarna kuning kehijauan atau kuning pucat.
Dari bunga itulah terbentuk polongan yang berisi 10 - 15 biji kacang hijau.
Kulitnya hijau berbiji putih dan sering dibuat kecambah atau taoge. Daunnya
berbentuk segitiga menyirip.
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian
sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya.cabangnya menyamping
pada batang utama, berbentuk bulat, dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada
yang hijau ada yang ungu. Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan
letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya.
Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning,
tersusun dalam tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk
sendiri.
Polong kacang hijau berbentuk silendris dengan panjang
antara 6 - 15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna
hijau dan setelah tua berwarna hitam atau cokelat. Setiap polong berisi 10 - 15
biji. Biji kacang hijau lebih kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna
bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengkilap, beberapa ada yang berwarna
kuning, cokelat, dan hitam.
Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang
pada permukaan. Kacang hijau mengandung zat-zat : amilum, protein, besi,
belerang, kalsium, minyak lemak, mangan, magnesium, niasin, Vitamin B1, A, dan
E. Kacang hijau bermanfaat untuk melancarkan buang air besar dan menambah
semangat. Kacang hijau merupakan tanaman tropis yang menghendaki suasana panas
selama hidupnya. Tanaman ini dapat ditanam di dataran rendah hingga ketinggian
500 m di atas permukaan laut. Tanaman kacang hijau dapat tumbuh di daerah yang
curah hujannya rendah dengan memanfaatkan sisa-sisa kelembapan pada tanah bekas
tanaman yang diairi
Tanaman kacang termasuk kacang hijau memerlukan pemupukan
secara teratur dan terus menerus. Terutama pada tanah yang kurang subur. Unsur
hara utama yang dibutuhkan, yaitu Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Selain itu,
dalam jumlah yang relative kecil dibutuhkan pula Kalsium, Magnesium, Sulfur,
dan beberapa unsur hara mikro yang lain.pupuk yang diberikan pada tanaman
kacang hijau (Vigna radiata) dapat berupa pupuk organik, (misalnya pupuk
kandang) dan pupuk anorganik (pupuk buatan). Pupuk kandang terutama diberikan
pada waktu penanaman, sedangkan pada tahap selanjutnya seringkali hanya
diberikan pupuk buatan (misalnya Urea, TSP, KCL atau jenis lainnya).
Pupuk dasar yang terdiri dari pupuk kandang dan pupuk
fosfat dimasukkan terlebih dahulu ke dalam lubang tanam bersama dengan tanah
galian bagian atas. Untuk satu lubang tanam bersama tanah galian bagian atas
dicampur 5 – 15 kg pupuk kandang dan 1,5 kg TSP. Pemupukan lanjutan sebaiknya
dilakukan setelah tanaman berumur 4 tahun.
Agar tanaman kacang hijau tumbuh dengan baik, rumput atau
tanaman – tanaman pengganggu lainnya disekitarnya harus disingkirkan. Alat yang
digunakan untuk pembersihan berupa cangkul, koret, atau golok. Selain
penyiangan, kebutuhan air bagi tanaman kacang hijau (Vigna radiata)
harus diperhatikan pula. Tanaman kacang hijau memerlukan air yang cukup,
terutama pada saat tanaman kacang hijau sedang berbunga dan berbuah.
Tanaman kacang hijau tidak tahan terhadap genangan air yang terlalu lama. Bila
tanaman kacang hijau masih kecil perlu dilakukan penyiraman. Selain itu,
tanaman kacang hijau juga perlu dilakukan penyiangan secara teratur.
Selain itu, pengendalian hama dan penyakit yang menyerang
tanaman kacang hijau juga perlu dilakukan. Hama yang sering menyerang tanaman
kacang hijau berupa:
1. Rayap (Nsutistermes
sp.), hama ini merusak akar tanaman kacang hijau, sehingga transportasi air
dan unsur hara menjadi terganggu. Pada serangan berat tanaman kacang hijau bisa
mati.
2. Kupu – kupu Pastur (Papilio
memnon), hama ini terutama menyerang daun tanaman kacang hijau yang masih
kecil atau masih dalam masa persemaian. Daun tanaman kacang hijau ini akan
habis dimakan kupu – kupu sehingga pertumbuhan tanaman kacang hijau akan
terganggu , bahkan bisa mati.
3. Kutu Tepung (Pseudococcus
sp.), kutu ini menghisap cairan tanaman buah kacang hijau dan mngeluarkan
kotoran manis. Kotoran tersebut akan ditumbuhi cendawan jelaga (Capnodium
sp.) yang mengakibatkan buah, batang, dan daun akan menjadi hitam akibatnya
proses fotosintesis akan terganggu.
4. Embun Tepung (Oidium
tinggitanium), gejala awalnya berupa lapisan tepung putih pada permukaan
daun bagian atas. Setelah itu, daun muda menjadi keriput dan kering. Lama –
kelamaan daun akan terserang semuanya sehingga dapat mengakibatkan kematian
tanaman kacang hijau.
5. Kanker kacang (Xanthomonas
sp.), bakteri menyerang daun, batang, tunas muda, dan buah kacang. Akibat
serangan itu timbul bercak bundar, berair, dan tembus cahaya. Selanjutnya
menjadi kasar, berwarna kecoklatan, bergabus, dan menyerupailbang kepundan.
Pada batang, bercak tersebut tidak beraturan dan lebih menonjol.
6. Citrus vein phloem
degeneration (CVPD),
penyebabnya sejenis Bakterium Like Organism yang ditularkan oleh serangga Diaphorina
sp. Gejala yang muncul misalnya daun berwarna kuning, menjorok keatas,
lebih kecil dan lancip,rontok sebelum waktunya, tanaman kacang hijau tumbuh
cenderung tidak tegak, batang ang terserang penyakit dapat bertunas dan
berbunga pada waktu yang berbeda dengan ranting yang sehat, dan kacang hijau
yang terbentuk tidak normal, dimana sari buah agak pahit, dan ukuran biji lebih
kecil.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang dapat diajukan sebagai hipotesis
dimana ada beberapa pertanyaan yang dapat dijadikan objek penelitian, yaitu:
· Adakah pengaruh jumlah pupuk yang
diberikan terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau (Vigna radiata)
apabila terjadi perubahan dalam proses pertumbuhannya?
· Bagaimanakah pertumbuhan
tanaman kacang hijau (Vigna radiata) setelah diberi pupuk yang kadarnya
tidak disesuaikan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh pupuk terhadap tanaman kacang hijau (Vigna radiata). Selain
itu, penelitian ini juga untuk mengetahui apa yang terjadi dengan pertumbuhan
tanaman kacang hijau berkaitan dengan jumlah pupuk yang diberikan. Bukan hanya
itu, penelitian ini juga bertjuan untuk mengetahui sampai sejauh mana kemampuan
tanaman ini dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya bila diberikan jumlah pupuk
yang tidak sesuai dengan aturan.
D. Manfaat Penelitian
Bagi para pelajar, penelitian ini dapat bermanfaat untuk
meningkatkan pengetahuan tentang budidaya tanaman dengan baik. Selain itu, para
pelajar juga mendapatkan ilmu pengetahuan terbaru mengenai pertanian. Bukan
hanya itu, penelitian ini juga bertujuan untuk membantu meningkatkan kualitas
tanaman kacang hijau (Vigna radiata) dalam sektor pertanian. Bagi para
petani, kacang – terutama kacang hijau – juga mendapat pengalaman dan
pengetahuan mengenai hal ini.
II) TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori atau Kerangka Teoritis
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang
berumur pendek (kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean,
green gram atau golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan,
tanaman ini diklasifikasikan seperti berikut ini:
· Divisi : Spermatophyta.
· Sub-divisi : Angiospermae.
· Kelas : Dicotyledoneae.
· Ordo : Rosales.
· Famili : Papilionaceae.
· Genus : Vigna.
· Spesies : Vigna
radiata atau Phaseolus radiatus
Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian
sangat bervariasi, antara 30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya
menyamping pada bagian utama, berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan
cabangnya ada yang hijau dan ada yang ungu.Daunnya trifoliate (terdiri dari
tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai daunnya cukup panjang, lebih
panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai hijau tua.
Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam
tandan, keluar pada cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.Polong
kacang hijau berebntuk silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya
berbulu pendek. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna
hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih
kecil dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam
atau hijau mengilap, beberapa ada yang berwarna kuning, cokelat dan hitam .
Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
Kacang hijau merupakan tanaman tropis dimana tanaman ini
menghendaki suasana panas selama hidupnya. Tanaman kacanag hijau (Vigna
radiata) dapat ditanam di dataran rendah maupun dataran tinggi. Di dataran
tinggi, tanaman kacang hijau mampu bertahan hingga ketinggian 500 m di atas
permukaan laut. Tanaman kacang hijau juga dapat tumbuh di daerah yang curah
hujannya cukup rendah dengan memanfaatkan sisa-sisa kelembaban pada tanah bekas
tanaman yang diberi air. Selain itu, tanaman kacang hijau ini umumnya hidup
dalam suhu berkisar antara 30 – 40oC. Diatas suhu tersebut, tanaman
kacang hijau akan mati. Hal ini disebabkan suhu mempengaruhi tingkat
perkecambahan biji kacang hijau (Vigna radiata). Seperti yang kita ketahui
bahwa tumbuhan apapun tidak akan bisa tumbuh dengan suhu lingkungan yang
ekstrem.
B. Kajian dan Hasil – Hasil Penelitian atau Kerangka
Berpikir
Dalam penelitian kali ini, tanaman kacang hijau (Vigna
radiata) yang memerlukan pemupukan secara teratur juga perlu diperhatikan.
Mengingat tanah yang diperlukan tanaman kacang hijau itu sendiri sangat
memerlukan unsur hara yang cukup, dimana unsur hara yang dibutuhkan antara lain
Nitrogen, Fosfor, dan Kalium. Unsur – unsur tersebut dibutuhkan dalam jumlah
besar. Sedangkan dalam jumlah kecil, unsur yang dibutuhkan antara lain Kalsium,
Magnesium, Sulfur, dan beberapa unsur hara mikro yang lainnya.
Suplai Nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang
sangat penting dalam kaitannya dengan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan
tanah. Peranan N terhadap pertumbuhan tanaman adalah jelas, karena senyawa
organik di dalam tanaman pada umumnya mengandung N antara lain asam-asam amino,
enzim dan bahan lainnya yang menyalurkan energi (Nyakpa, 1988).
P dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman.
Terhadap pertumbuhan tanaman, P adalah dapat merangsang perkembangan perakaran
tanaman. Terhadap produksi tanaman, P mempertinggi hasil serta berat bahan
kering, bobot biji, memperbaiki kualitas hasil serta mempercepat masa kematangan.
Sedangkan pengaruhnya terhadap resistensi penyakit dapat dikatakan bahwa P
mempertinggi daya resistensi terhadap serangan penyakit terutam cendawan
(Nyakpa, 1988).
Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan
jerami tanaman sehingga tanaman tidak mudah rebah. Terhadap produksi tanaman
akan mempertinggi hasil produksi dan memperbaiki kualitas hasil. Selanjutnya
Kalium akan mempertinggi resistensi tanaman terhadap serangan penyakit,
terutama terhadap penyakit oleh cendawan (Nyakpa, 1988).
Dalam prakteknya, pupuk yang diberikan pada tanaman
kacang hijau (Vigna radiata) dapat berupa pupuk organik (misalnya pupuk
kompos) atau pupuk anorganik (pupuk buatan). Pupuk kandang sebaiknya diberikan
pada waktu penanaman, sedangkan pada tahap selanjutnya dibolehkan hanya dengan
memberikan pupuk buatan (misalnya Urea, TSP, dan KCL). Pupuk dasar yang terdiri
dari pupuk kandang dan pupuk Fosfat dimasukkan terlebih dahulu kedalam lubang
tanam bersama dengan tanah galian bagian atas.
C. Rumusan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau bahkan sekaligus jawaban
sementara dari rumusan masalah yang diajukan. Maka dalam hal ini, jika kita
dasarkan pada penelitian kali ini dapat kita tarik hipotesa untuk sementara
bahwa tanaman kacang hijau (Vigna radiata) hanya dapat tumbuh dengan
subur di tanah yang memiliki komposisi unsur hara yang memadai. Itu
berarti, pemberian pupuk yang baik adalah pemberian pupuk yang sesuai dengan
aturan yang telah ditentukan. Bukan berarti, tanaman yang diberi pupuk yang tidak
sesuai dengan aturan akan mengganggu pertumbuhannya. Hanya saja pertumbuhannya
mungkin akan menunjukan hal yang berbeda dengan tanaman kacang hijau yang
diberi pupuk sesuai dengan aturan.
III) METODOLOGI PENELITIAN
A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
Dengan melakukan penelitian kali ini, maka variabel
manipulasi yang dapat dirumuskan antara lain jumlah pupuk yang diberikan serta
pemberian kadar atau jumlah pupuk yang berbeda – beda pada setiap tanaman.
Dalam hal ini pupul tersebut akan diberikan masing – masing satu.
Sedangkan untuk variabel respon dapat kita lihat dengan
pertumbuhan msing – masing tanaman kacang hijau (Vigna radiata).
Pertumbuhan tersebut akan diukur dengan pertambahan panjangnya dalam mm (cm
jika bisa) dengan masa pengukuran setiap hari sekali.
Parameter yang di amati pada praktikum ini adalah tinggi
tanaman. Jika bisa dapat ditambah dengan saat berbunga, umur berbunga, jumlah
polong, berat polong, hama, dan luas daun.
B. Rancangan Penelitian
Dalam membuat rancangan penelitian, yaitu gambaran
bagaimana hubungan variabel manipulasi dan variabel respon akan diteliti.
Rancangan penelitian ini meliputi:
1. Bagian
I : Pelakuan dengan pemberian pupuk Urea
(bisa diganti dengan pupuk lain).
2. Bagian
II : Perlakuan dengan pemberian pupuk KCL (bisa diganti
dengan pupuk lain).
3. Bagian
III : Pelakuan dengan pemberian pupuk TSP (bisa diganti dengan
pupuk lain).
4. Bagian
IV : Perlakuan dengan tidak memberikan pupuk.
C. Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)
Populasi adalah seluruh kelompok objek penelitian atau
kelompok subjek dimana kesimpulan akan digeneralisasikan. Sedangkan sampel
adalah bagian dari anggota populasi tersebut. Dalam penelitian kali ini,
populasi yang menjadi target adalah semua spesies tanaman kacang – kacangan
atau polong – polongan (Vigna sp.). Sedangkan sampel yang akan diteliti
adalan spesies tanaman kacang hijau (Vigna radiatus).
D. Instrumen Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang diperlukan dalam penelitian kali ini,
yaitu :
Ø Biji tanaman kacang
hijau (Vigna radiata) secukupnya.
Ø Pupuk yang berbeda
jenisnya 4
macam.
Ø Polibag ukuran
kecil 4
buah.
Ø Koret atau cangkul
kecil 1
buah.
Ø Tanah yang bagus (tanah
bakaran) secukupnya.
E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Langkah – langkah yang harus dilakukan untuk melakukan
penelitian, antara lain:
v Siapkan alat dan bahan
yang dibutuhkan.
v Masukkan tanah yang
telah dicampur pupuk kedalam masing – masing polibag.
v Kemudian masukkan biji
kacang hijau (Vigna radiata) yang baik mutunya kedalam tanah masing - masing
polibag. Lalu tutup lagi dengan tanah sedikit saja.
v Siram dengan air,
kemudian letakkan ditempat yang mendapat cahaya matahari yang cukup.
v Beberapa hari kemudian,
taburkan pupuk diatasnya.
v Amatilah dan lakukan
analisis data.
F. Rencana Analisis Data
Analisis data adalah cara mengolah data penelitian
sehingga membuktikan berlaku tidaknya hipotesis yang diajukan. Analisis data
yang dapat kita ajukan ialah, “Membandingkan pertumbuhan antara tanaman yang
satu dengan tanaman yang lainnya”. Maka dalam hal ini, kesimpulan sementara
yang dapat dimengerti adalah bahwa tanaman yang dapat tumbuh dengan subur
adalah tanaman yang ditanam dengan pemberian pupuk secara teratur. Selain itu,
pemberian pupuk yang tidak sesuai dengan dosis yang dianjurkan juga dapat
mengurangi laju pertumbuhan tanaman kacang hijau (Vigna radiata).
G. Jadwal Penelitian
Jadwal penelitian dibuat setelah menganalisis data.
Jadwal penelitian ini dapat membantu mengkoordinasikan kegiatan yang satu
dengan yang lainnya.
Tabel Jadwal Penelitian
No
|
Nama Kegiatan
|
Minggu I
|
Minggu II
|
Minggu III
|
|||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|||
1
|
Menyiap kan alat dan
bahan
|
X
|
X
|
X
|
X
|
||||||||||||||||||
2
|
Melaku kan Penelitian
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
X
|
|||||||||||||||
3
|
Analisis Data
|
X
|
|||||||||||||||||||||
4
|
Menulis Laporan
Penelitian
|
X
|
X
|
X
|
|||||||||||||||||||
H. Hasil dan Pembahasan
Dari hasil pengamatan selama 3 MST (Minggu Setelah Tanam)
dalam praktikum dasar-dasar penelitian ini telah didapat data
mengenai parameter pengamatan tinggi tanaman kacang hijau (Vigna radiata).
Semua data tersebut disajikan dalam tabel berikut:
Perlakuan
|
Minggu II
|
||||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
Kontrol I
|
0,9
|
1,7
|
2,6
|
3,6
|
4,4
|
5,7
|
6,4
|
Kontrol II
|
1,4
|
2,8
|
4,2
|
5,6
|
7,0
|
9,8
|
10,2
|
Kontrol III
|
0,6
|
1,2
|
2,0
|
2,6
|
3,3
|
4,0
|
4,7
|
Kontrol IV
|
1,5
|
3,1
|
4,6
|
6,2
|
7,8
|
9,3
|
10,9
|
Dimana :
1. Kontrol 1 : Pemberian
Pupuk 0 gram.
2. Kontrol 2 : Pemberian
Pupuk 1 gram.
3. Kontrol 3 : Pemberian
Pupuk 5 gram.
4. Kontrol 4 : Pemberian
Pupuk 10 gram.
Pertumbuhan dalam arti terbatas, menunjuk pada
perambahan ukuran yang tidak dapat balik, yang mencerminkan pertambahan
protoplasma. Perkembangan diartikan pada diferensiasi,
suatu perubahan dalam tingkat lebih tinggi yang menyangkut spesialisasi dan
organisasi secara anatomi dan fisiologi. Pertumbuhan tanaman ditunjukkan oleh
pertambahan ukuran dan berat kering yang tidak dapat balik (Harjadi,
1988).
Dalam praktikum ini didapatkan data pengamatan tinggi
tanaman kacang hijau yang paling tinggi pada perlakuan Kontrol 4 (diberi pupuk
dengan populasi 3 tanaman dan jumlah pupuk 10 gram)
dengan nomor polibag 4 yaitu sebesar 10,9 cm. Hal ini
diduga karena unsur N berperan dalam pertumbuhan dan reproduksi tanaman. Hal
ini sesuai dengan pendapat Nyakpa (1988), bahwa bilamana terjadi kekurangan
unsur hara N maka pada tanaman akan terjadi penghentian proses pertumbuhan dan
reproduksi sedangkan bila jumlahnya cukup tersedia akan membantu
dalam proses pertumbuhan organ vegetatif pada umumnya.
Nitrogen harus tersedia di dalam tanaman sebelum
terbentuknya sel-sel baru, karena pertumbuhannya tidak dapat berlangsung tanpa
Nitrogen. Sedangkan panjang batang terendah didapat pada perlakuan Kontrol 3
(pemberian pupuk dengan populasi 3 tanaman dan jumlah pupuk 0 gram)
yaitu sebesar 4,7 cm. Hal ini diduga karena jumlah populasi yang banyak dalam
polibag akan mempengaruhi dalam perebutan unsur hara, sinar matahari, air dan
sebagainya (pemanfaatan sumber daya). Hal ini sesuai dengan pendapat Harjadi
(1988), bahwa pada jumlah poulasi yang terlalu banyak dan jarak tanam yang
rapat akan terjadi persaingan dalam pemanfaatan sumber daya yang ada
seperti unsur hara, air, dan sinar matahari.
IV) PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil praktikum
ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemberian pupuk yang
teratur berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau
memberikan respon yang baik.
2. Jumlah populasi satu
tanaman mengalami pertumbuhan yang baik terhadap dari pada jumlah populasi tiga
tanaman.
Selain itu, kesimpulan lain yang didapat antara lain
bahwa kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur pendek
(kurang lebih 60 hari). Kacang hijau memiliki beberapa kelebihan jika
dibandingkan dengan tanaman kacang-kacangan yang lain yaitu :
1. Lebih tahan terhadap
kekeringan.
2. Hama dan penyakit
relatif sedikit.
3. Panen relatif cepat,
pada umur 55-60 hari.
4. Cara tanam dan
pengelolaan dilapangannya serta perlakuan pasca panen relatif mudah.
5. Kegagalan panen total
relatif kecil.
6. Harga jual tinggi dan
stabil.
7. Dapat dikonsumsi
langsung dengan pengolahan yang mudah.
Tanaman kacang-kacangan biasanya tidak tanggap terhadap
pupuk nitrogen (N), terutama apabila ditanam di tanah yang subur dan ada
bakteri bintil akar yang aktif. Hal ini disebabkan karena kacang-kacangan pada
umumnya dapat mengikat N dari udara bebas dengan menggunakan bintil akar.
Tetapi, pengikatan N ini mulai aktif pada waktu daun pertama muncul sehingga
perlu di beri pupuk N untuk digunakan selama bintil akar belum aktif mengikat N
dari udara. Kebutuhan pupuk N ini sebanyak 10-25 kg/ha.
Tanah yang miskin fosfor (P) dan kalium (K) memerlukan
pemupukan lengkap dengan jumlah kira-kira sama dengan pupuk N tadi. Pupuk ini
di berikan pada saat tanam mengingat umur kacang hijau yang
relatif pendek.
B. Saran
Dari hasil praktikum yang telah dilaksanakan dapat
disarankan sebagai berikut
1. Dalam pngamatan terutama
pengukuran hendaknya stu orang saja yang mengukur agar tidak terjadi distorsi.
2. Pengaturan jumlah
populasi lebih baik satu tanaman, dalam menanam jangan terlalu banyak populasi
dan jarak tanam jangan terlalu sempit atau rapat.
Selain itu, perlu disarankan juga bahwa kacang
hijau perlu penanaman yang baik. Dalam hal ini masalah pemberian
pupuk. Perlu diingat juga bahwa kacang hijau juga memerlukan pemberian
pestisida ataupun yang sejenisnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga agar
jangan sampai tanaman dihinggapi oleh berbagai macam hama, baik tanaman, jamur,
maupun hewan. Dengan begitu akan didapat hasil yang jauh lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Fatmawati, Andi Apryani. 2007. Petunjuk Praktikum Dasar-dasar
Agronomi. Jurusan Agronomi - Faperta Untirta. Serang.
Harjadi, M.M. Sri Setyati. 1988.
Pengantar Agronomi. Gramedia: Jakarta.
Nyakpa, M. Yusuf, dkk. 1988. Kesuburan Tanah. Penerbit
Universitas Lampung. Lampung.
S, H. Soeprapto.1993. Bertanam Kacang
Hijau. Penebar Swadaya : Jakarta.